Arsip Blog

Rabu, 12 Oktober 2016

TUGAS TERSTRUKTUR

1.  Jelaskan mengapa suatu sikloheksana terdisubstitusi-cis-1,3 lebih stabil dari pada struktur-trans-padanan nya.
Jawab:
Karena kedua substituent dalam 1,3 – isomer, dapat berposisi ekuatorial. Dalam trans-1,3-isomer, 1 gugus terpaksa berposisi aksial.

STEREOKIMIA 2

KONFIGURASI MUTLAK DAN RELATIF

1. KETENTUAN FISCHER (KONFIGURASI RELATIF)
Dengan mengunakan Proyeksi Fischer, sistem penggambaran konfigurasi gugus disekitar pusat kiral yang berbeda (susunan ruang atom atau gugus yang menempel pada karbon kiral), yaitu konvensi D dan L. Metode ini banyak digunakan dalam biokimia dan kimia organik terutama untuk karbohidrat dan asam amino.
Gliseraldehida ditetapkan sebagai senyawa standar untuk menentukan konfigurasi semua karbohidrat. Proyeksi Fischer terhadap gliseraldehida dengan rantai karbon digambarkan secara vertikal, dengan karbon yang paling teroksidasi (aldehid) berada pada bagian paling atas, dengan gambar struktur sebagai berikut :

Kamis, 06 Oktober 2016

STEREOKIMIA



ISOMER GEOMETRI DALAM ALKENA
Jenis isomer ini hanya terdapat pada senyawa alkena dan senyawa siklik. Ikatan rangkap terjadi dari satu ikatan sigma dan satu ikatan phi. Dengan adanya ikatan maka molekul menjadi terkunci hanya dalam satu posisi. Dua atom karbon yang berikatan rangkap CC dan keempat atom yang terikat padanya terletak dalam satu bidang datar dan menempati posisi yang tepat. Rotasi pada sumbu ikatan CC tidak bisa terjadi lagikarena dapat memutuskan ikatan .

Rabu, 28 September 2016

ISOMER STRUKTUR SENYAWA HIDROKARBON DAN SISTEM NOMENKLATUR

SISTIM NOMENKLATUR
Dalam kimia organik, jumlah prefiks , sufiks dan parent yang digunakan untuk menggambarkan jenis dan posisi kelompok fungsional di kompleks.

Langkah-langkah untuk penamaan senyawa organik adalah:
  1. Identifikasi rantai induk hidrokarbon. Rantai ini harus mematuhi aturan berikut, dalam urutan prioritas:
    1. Ini harus memiliki jumlah maksimum substituen dari kelompok fungsional akhiran. Dengan akhiran, itu berarti bahwa kelompok fungsional orangtua harus memiliki akhiran, seperti substituen halogen. Jika lebih dari satu kelompok fungsional hadir, satu dengan hak tertinggi harus digunakan.
    2. Ini harus memiliki jumlah maksimum beberapa obligasi
    3. Ini harus memiliki jumlah maksimum ikatan tunggal.
    4. Ini harus memiliki panjang maksimum.

Kamis, 22 September 2016

KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK



Senyawa Rantai Terbuka
Dalam senyawa rantai terbuka, gugus-gugus yang terikat pada ikatan sigma dapat berotasi mengitari ikatan tersebut. Oleh karena itu atom-atom tersebut pada molekul rantai terbuka kita dapat mengasumsikan berbagai macam posisi secara relatip gugus yang satu terhadap yang lain. Misal senyawa sederhana etana, dapat memiliki banyak isomer konformasi. Isomer konformasi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul, rumus bangun, sifat kimia dan sifat fisika yang sama tetapi berbeda posisi gugusnya secara ruang akibat rotasi bebas melalui ikatan tunggal. Untuk menggambarkan konformasi dapat digunakan dua tipe formula yaitu flying wedge drawind dan proyeksi Newman.

Kamis, 15 September 2016

Substituen dalam Aromatik

Suatu benzena yang sudah tersubstitusi dapat mengalami substitusi kedua dan menghasilkan disubstitusi benzena. Struktur dari substitusi pertama menentukan tempat dari substitusi kedua dalam cincin benzena. Misalnya, suatu gugus metil dalam cincin mengarahkan substitusi yang kan datang terutama ke tempat orto dan para. Sedangkan suatu gugus nitro dalam cincin benzena mengarahkan substitusi kedua yang akan datang terutama ke tempat meta.

Hibridasi Atom Nitrogen dan Oksigen

Tugas Terstruktur

1.Menurut Louis de Broglie bahwa elektron mempunyai sifat gelombang sekaligus juga partikel. Jelaskan keterkaitannya dengan teori mekanika kuantum dan Teori Orbital Molekul ?

Orbital dan Peranannya dalam Ikatan Kovalen (2)

Orbital Hibrida dari  Nitrogen dan Oksigen
  1. Amina
Banyak gugus fungsi penting dalam senyawa organic mengandung nitrogen atau oksigen. Secara elektronika, nitrogen sama dengan karbon, dan orbital atom dari nitrogen berhibridasi menurut cara yang sangat bersamaan dengan karbon.
Seperti yang ditunjukkan diagram orbital ini, nitrogen dapat menghibridasi keempat orbital atom tingkat kedua menjadi empat orbital ikatan sp3 yang ekuivalen. Namun demikian, perhatikan satu perbedaan penting antara nitrogen dan karbon. Karbon mempunyai empat electron untuk dibagikan dalam empat orbital sp3 , sedangkan nitrogen mempunyai lima electron yang di distribusikan dalam empat orbital sp3  .Satu orbital sp3 dari nitrogen diisi dengan sepasang electron, dan nitrogen dapat membentuk senyawa dengan hanya tiga ikatan kovalen terhadap atom lain.

Sabtu, 10 September 2016

Orbital dan Peranannya dalam Ikatan Kovalen (1)

A. Sifat Gelombang
Sebuah teori struktur atom dan molekul maju secara independen dan hampir bersamaan oleh tiga orang pada tahun 1926; Erwin Schrodinger, Werner Heisenberg, dan Paul Dirac. Teori ini, yang disebut gelombang mekanik oleh Schrodinger dan mekanika kuantum oleh Heisenberg, telah menjadi dasar dari mana kita berasal pemahaman modern ikatan dalam molekul. Di jantung mekanika kuantum persamaan disebut fungsi gelombang (dilambangkan dengan huruf psi Yunani, ψ).
Setiap fungsi gelombang sesuai dengan keadaan energi yang berbeda untuk sebuah elektron.
Setiap keadaan energi adalah sublevel dimana satu atau dua elektron dapat berada.
Energi yang berkaitan dengan keadaan elektron dapat dihitung dari fungsi gelombang.
Probabilitas relatif menemukan sebuah elektron dalam suatu wilayah ruang dapat dihitung dari fungsi gelombang.
 
Gelombang bergerak melintasi palung dilihat bersama sepotong melalui palung. Untuk gelombang ini fungsi gelombang, adalah plus (+) di puncak dan minus (-) di palung. Pada tingkat rata-rata danau itu adalah nol; Tempat ini disebut node. Besarnya puncak-puncak dan palung adalah amplitudo (a) gelombang. Jarak dari puncak satu gelombang ke puncak berikutnya adalah panjang gelombang (λ, atau lambda).

Minggu, 04 September 2016

ATOM DAN MOLEKUL DALAM KIMIA ORGANIK

Kimia organik adalah bagian dari kehidupan kita setiap saat. Molekul organik terdiri dari jaringan tanaman sebagain besar sebagai kayu merah, menyampaikan sinyal dari satu neuron ke neuron berikutnya pada hewan, menyimpan informasi genetik hidup, dan makanan yang kita makan setiap hari. Pertumbuhan makhluk hidup dari mikroba untuk gajah, bertumpu pada reaksi organik, dan reaksi organik menyediakan energi yang mendorong otot-otot kita dan proses berpikir kita. Hidup kita tergantung pada kimia organik. Setiap bagian dari pakaian yang kita kenakan adalah produk kimia organik, apakah serat alami atau sintetis. Hampir satu menit berlalu ketika kita tidak menggunakan sesuatu yang terbuat dari molekul organik, seperti pena, keyboard komputer, pemutar musik, atau telepon celular. Kami melihat tampilan layar yang terbuat dari array kristal cair organik. Polimer organik alami terdiri kayu dan kertas yang kita baca. molekul organik alami dan sintetis meningkatkan kesehatan kita. Tidak ada aspek kehidupan bergantung pada kimia organik. Tapi apa kimia organik? kimia organik adalah kimia senyawa yang mengandung unsur karbon. Jelas, senyawa karbon adalah pusat untuk kehidupan di planet ini.

A. STRUKTUR ELEKTRON DARI ATOM
     Unsur-unsur yang paling penting bagi ahli kimia organic adalah karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen. 
           Keempat unsure ini ada dikedua periode pertama dari susunan berkala dan elektronnya terdapat dalam
           dua kulit eleKtron yang terdekat ke inti. Alhasil, pemabahasan mengenai struktur elektron dari atom akan
           di pusatkan terutama pada unsur-unsur dengan elektron yang hanya ada dalam dua kulit elektron ini
           Setiap kulit electron berhubungan dengan sejumlah energy tertentu. Elektron yang dekat keinti lebih
           tertarik oleh proton dalam inti dari pada elektron yang lebih jauh kedudukannya. Karena itu, semakin
          dekat elektro terdapat keinti, semakin rendah energinya, dan elektron iini sukar berpindah dalam reaksi
          kimia. Kulit elektron yang terdekat ke inti adalah kulit yang terendah energinya dan elektron dalam kulit ini
          dikatakan berada pada tingkat energy pertama. Elektron dalam kulit kedua, yaitu pada tingkat enrgi
          kedua, mempunyai energi yang lebih tinggi dari pada elektron dalam tingkat pertama, elektron dalam
          tingkat ketiga , yaitu pada tingkat energi ketiga, mempunyai energ yang lebih tinggi lagi.


  •  Orbital Atom                                                                                                                            
Kita tidak dapat menetapkan dengan tepat posisi relative sebuah electron terhadap ini atom. Sebagai gantinya kita harus mengandalkan teori kuantum untuk menggabarkan posisi yang paling mungkin dari sebuah electron. Tiap kuliat electron suatu atom dibagi menjadi orbital atom; orbital atom adalah bagian dari ruang di mana keboleh jadian ditemukannya sebuah electron dengan kadar energy yang khas adalah tinggi (90-95%). Rapat electron adalah istilah lain yang digunakan untuk menggambarkan kebolehjadian ditemukannya electron pada titik tertentu; rapat electron yang lebih tinggi, berarti kebolehjadiannya lebih tinggi, sedangkan rapat electron lebih rendah berarti kebolehjadiannya juga rendah. 
.
Dari grafik terlihat bahwa orbital 1s dan 2s tak mempunyai permukaan yang tajam, tetapi rapat elektronnya bertambah dan berkurang melalui daerah jarak dari inti. Hasilnya adalah bahwa orbital 1s dan 2s saling tumpang tindih.

  •       Pengisian Orbital                                                                                                                                   Elektron mempunyai spin, yang dapat berputar menurut arah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam (+1/2 dan - 1/2). Spin dari partikel bermuatan, menimbulkan medan magnet kecil atau moment magnet, dan dua electron dengan spin berlawanan mempunyai momen magnet berlawanan. Suatu pemberian mengenai struktur electron dari unsur disebut konfigurasi electron.

B.   Jari-jari atom dan keelektronegatifan
      Jari-jari atom adalah jarak dari pusati inti ke elektron paling luar. Jari-jari atom ditentukan dengan mengukur panjang ikatan (jarak antara inti) dalam senyawa. Jari-jari atom berubah-ubah bergantung pada besarnya tarikan antara inti dan elektron-nya. Makin besar tarikan, makin kecil jari-jari atomnya. Faktor-faktor yang paling penting adalah jumlah proton dalam inti dan jumlah kulit yang mengandung elektron. Bila kita bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan dari susunan berkala, maka jumlah kulit electron bertambah dan, karenanya, jari-jari atom bertambah juga. Inti dengan jumlah proton yang lebih besar mempunyai tarikan yang lebih besar terhadap electron-elektronnya, termasuk electron paling luar. Pada setiap tahap, inti mempunyai tarikan untuk electron yang lebih besar dari jari-jari atom berkurang.


      Dalam kimia organik, atom saling berkaitan satu dengan yang lain dalam kedekatan yang dekat oleh ikatan kovalen. Konsep jari-jari atom akan berguna dalam memperkirakan tarikan dan tolakan antara atom dan dalam membahas kekuatan ikatan kovalen.

      Keelektronegatifan  adalah ukuran kemampuan atom untuk menarik electron luarnya, atau elektron valensi. Karena elektron luar dari atom yang digunakan untuk ikatan, maka keelektronegatifan berguna dalam meramalkan dan menerangkan kereaktifan kimia. Seperti jari-jari atom, keelektronegatifan dipengaruhi oleh jumlah proton dalam inti dan jumlah kulit yang mengandung elektron. Makin besar jumlah proton berarti makin besar muatan inti positif, dan dengan demikian tarikan untuk electron ikatan bertambah. Karena keelektronegatifan bertambah dari kiri kekanan untuk periode tertentu dari susunan berkala.


Tarikan antara partikel yang berlawanan muatan bertambah dengan berkurangnya jari-jari antara partikel.


Skala puling adalah skala numerik dari keelektronegatifan . skala ini diturunkan dari perhitungan energy-ikatan untuk berbagai unsure yang terikat oleh ikatan kovalen. Dalam skala pauling flour, unsure yang paling elektronegatif, mempunyai nilai keelektronegatifan 4. Litium, keelektronegatifannya rendah, mempunyai nilai 1. Suatu unsure dengan keelektronegatifan yang sangat rendah (seperti litium) kadang-kadang disebut unsure elektropositif. Karbon mempunyai nilai keelektronegatifan menengah 2,5.


(Keelektronegatifan dari beberapa unsur (skala Pauling))


C.   Panjang ikatan dan sudut ikatan
     Jarak yang memisahkan inti dari dua atom yang terikat kovalen disebut panjang ikatan. Panjang ikatan kovalen yang dapat ditentukan secara eksperimental, mempunyai selang harga dari 0,74 Ǻ sampai 2 Ǻ.
      Bila ada lebih dari dua atom dalam molekul, ikatan membentuk sudut, yang disebut sudut ikatan. Sudut ikatan bervarisi dari kira-kira 600 sampai 1800.

                                                                                                                                              
Kebanyakan struktur organik mengandung lebih dari tiga atom, dan lebih bersifat berdimensi-tiga dari pada berdimensi-dua. Rumus struktur terdahulu untuk amoniak (NH3) menggambarkan satu teknik untuk menyatakan suatu struktur dimensi-tiga. Ikatan garis (-) menyatakan ikatan dalam bidang kertas. Baji padat (−−)menyatakan ikatan yang keluar dari kertas menuju pengamat; H pada ujung yang lebar dari baji padat ada di muka kertas. Baji yang patah-patah (−−−) menyatakan ikatan yang menunjuk ke belakang kertas; H pada ujung yang sempit dari baji yang patah-patah ada di belakang kertas.




D.   Energy disosiasi 
     Bila atom saling terikat membentuk molekul, energy dilepaskan (biasanya sebagai kalor atau cahaya). Jadi, untuk molekul agar terdisosiasi menjadi atom-atomnya harus diberikan energy. Ada dua cara agar ikatan dapat terdisosiasi. Satu cara adalah karena pemaksapisahan heterolitik (heterolytic cleavega) (yunani, hetero,”berbeda”), dalam mana kedua elaktron ikatan dipertahankan pada satu atom, hasil pembelahan heterolitik adalah sepasang ion.

Suatu panah lengkung digunakan dalam persamaan-persamaan ini untuk menunjukkan arah ke mana pasangan elektron bergerak selama pemutusan ikatan. Pemaksapisahan hetereolitik dari HCl atau H2Oelektron ikatan dipindahkan ke Cl atau O yang lebih elektronegatif
                                                                                                                                                       
Proses lain yang meungkinkan suatu ikatan terdisosiasi adalah pemaksapisahan homolitik (yunani, homo,”sama”). Dalam hal ini setiap atom yang turut dalam ikatan kovalen menerima satu electron dari pasangan yang saling berbagi yang asli. Yang dihasilkan adalah atom yyang secara listrik netral atau gugus atom.

Perhatikan bahwa panah lengkung dalam persamaan-persamaan ini hanya mempunyai separo kepala panahnya. Jenis panah seperti ini, disebut kait ikan, dan digunakan untuk menunjukkan arah pergeseran dari satu elektron, sedangkan panah lengkung dengan kepala lengkap digunakan untuk menunjukkan arah pergeseran sepasang elektron.

                                                                                                                                                      
Energy disosiasi memungkinkan ahli kimia untuk menghitung kestabilan relative  dari senyawa dan meramalkan (sampai taraf tertentu) sebab-sebab reaksi kimia. Misalnya:satu reaksi yang akan dibahas kemudian dalam teks ini adalah khlorinasi metana, CH4:

CH4  +  Cl2   -------->  CH3Cl  +  HCl
                                                                                                                                            
Apakah reaksi ini eksoterm (melepaskan energi) atau endoterm (menyerap energi)? Reaksi dapat dipecah menjadi bagian-bagian komponennya dan dihitung dari energi disosiasi ikatan masing-masing, apakah energi akan dilepaskan atau diperlukan. Makin besar jumlah energi yang dilepaskan, makin menguntungkan bagi reaksi. (Perhatikan bahwa dalam persamaan ini, +Δmenyatakan energi yang dimasukkan ke dalam reaksisedangkan - Δmenyatakan energi yang dilepaskan)
Dari perhitungan reaksi ini harus eksoterm. Apabila reaksi ini dilaksanakn di laboratorium, didapatkan bahwa memang benar eksoterm.

E.  Konsep asam dan basa dalam kimia organik
     Menurut konsep Bronsted Lowry mengenai asam dan basa, suatu asam adalah zat yang dapat memberikan ion hydrogen yang bermuatan positif, atau proton (H+). Basa didefenisikan sebagai zat yang dapat  menerima H+. Meskipun dibahas mengenai “donor proton” dan “akseptor proton”, dalam kimia organic digunakan panah lengkung untuk menyatakan aksi electron. Karena itu, dalam persamaan berikut, suatu panah lengkung digambarkan dari electron dari basa ke proton yang menerimanya.
  •  Asam dan basa kuat dan lemah                                                                                                       
Ingat kembali dari kuliah kimia dasar bahwa asam kuat adalah asam yang dasarnya mengalami ionisasi sempurna dalam air. Asam kuat yang representative adalah HCl, HNO3, dan H2SO4. Ionisasi dari asam-asam kuat ini adalah reaksi asam—basa yang khas. Asam (HCl, misalnya) memberikan proton kepada basa (H2O). Kesetimbangan terletak jauh ke kanan (ionisasi sempurna dari HCl) karena H2O merupakan basa lebih kuat dari Cl- dan HCl merupakan asam lebih kuat daripada H3O+. Asam lemah, sebaliknya hanya terionisasi sebagian dalam air. Asam karbonat adalah asam anorganik yang lemah yang khas. Kesetimbangannya letaknya jauh ke kiri karena H3O+ adalah asam yang lebih kuatdan HCO3- adalah basa yang lebih kuat. Juga ingat kembali bahwa basa digolongkan sebagat kuat (seperti OH-) atau lemah (NH3), bergntung pada afinitasnya terhadap proton. Marilah kita tinjau sekarang beberapa senyawa organic yang dapar berfungsi sebagai asam dan basa. Amina adalah golongan senyawa organic yang secara structural sama dengan ammonia: suatu amina mengandung atom nitrogen yang terikat secara kovalen dengan satu atau lebih atom karbon dan mempunyai sepasang electron menyendiri. Amina seperti ammonia adalah basa lemah dan mengalami reaksi reversible dengan air atau asam lemah lainnya. (Penggunaan asam kuat mendorong reaksi sampai berkesudahan) Senyawa organic yang mengandung gugus karboksilat adalah asam lemah. Senyawa-senyawa yang mengandung gugus karboksilat disebut asam karboksilat. Asam asetat, CH3CO2H, adalah contohnya. Salah satu alasan untuk keasaman asam karboksilat adalah kepolaran ikatan O-H.  Dengan adanya basa, H+ ditarik dari gugus karboksilat dan terbentuklah anion karboksilat, karena asam karboksilathanya asam lemah, reaksi ini tak berlangsung sampai sempurna kecuali bila digunkan basa yang lebih kuat dari air.

  •  Asam dan basa Konjugat                                                                                                             
Konsep adam dan basa konjugat berguna untuk pembandingan keasaman dan kebasaan. Basa konjugat dari asam adalah ion atau molekul yang dihasilkan setelah kehilangan H+ dari asamnya. Misalnya, ion klorida adalah basa konjugat dari HCl. Asam konjuat dari NH3 adalah NH4. Di lain pihak, bila asam lemah atau sangat lemah, basa konjugatnya adalah sedang kuatnya atau kuat, bergantung pada afinitas basa konjugat untuk H+. Jadi, bila kekuatan asam dari deret senyawa bertambah, kekuatan basa dari basa konjugnya juga berkurang.

  • Asam dan basa lewis                                                                                                                
Meskipun banyak reaksi asam-basa mencakup perpindahan proton dari asam ke basa, beberapa reaksi asam basa tidak mencakup perpindahan proton. Dengan alasan ini, telah dikembangkan konsep lewis yang lebih umum mengenai asam dan basa. Asam lewis adalah zat yang dapat menerima sepasang electron. Setiap sepsis dengan atom yang kekurangan electron dapat berfungsi sebagai asam lewis; misalnya H+ adalah asam lewis. Kebanyakan asam lewis selain H+ yang dijumpai dalam buku ini adalah garam logam anhidrat (misalnya ZnCL2, FeCl3, dan AlBr3). Basa lewis adalah zat yang dapat memberikan sepasang electron. Contoh dari basa lewis adalah NH3 dan OH-, masing-masing mempunyai sepasang electron valensi yang menyendiri yang dapat disumbangkan ke H+ atau semua asam lewis lain.

  • Tetapan Keasaman                                                                                                                          
Suatu reaksi kimia mempunyai tetapan keseimbangan K yang menggambarkan seberapa jauh reaksi berlangsung sampai berkesudahan. Untuk ionisasi dari suatu asam dalam air, tetapan ini disebut tetapan keasaman Ka. Semakin terionisasi suatu asam, semakin besar nilai Ka karena nilai dalam pembilang makin besar. Asam yang lebih kuat mempunyai nilai Ka yang lebih besar. Setiap asam dengan Ka > 10 dianggap sebagat asam kuat. Seperti dalam hal Ph yang merupakan logaritma negative dari konsentrasi ion hydrogen, maka pKa merupakan logaritma negative dari Ka. Bila Ka semakin besar (asam yang lebih kuat) pKa menjadi lebih kecil, makin kecil nilai pKa makin kuat asamnya.




  • Tetapan kebasaan                                                                                                                          
Reaksi reversible dari basa lemah dengan air, seperti reaksi dari asam lemah dengan H2O menghasilkan konsentrasi ion yang kecil, tetapi tetap pada kesetimbangan. Tetapan kebasaan Kb adalah tetapan setimbang untuk reaksi ini. Seperti dalam hal Ka, nilai [H2O] tercakup dalam Kb dalam ungkapan kesetimbanganDengan bertambahnya kekuatan basa, nilai Kb bertambah dan nilai pKb berkurang. Semakin kecil nilai untuk pKb, semakin berat basanya.







 Sumber:
  Fessenden RJ and JS. Fessenden. Kimia Organik, Jld 1, 3ed. Terjemahan A.H Pudjatmaka. Erlangga. 2005