KONFIGURASI MUTLAK DAN RELATIF
1. KETENTUAN
FISCHER (KONFIGURASI RELATIF)
Dengan mengunakan Proyeksi Fischer, sistem penggambaran konfigurasi gugus
disekitar pusat kiral yang berbeda (susunan ruang atom atau gugus yang menempel
pada karbon kiral), yaitu konvensi D dan L. Metode ini banyak digunakan dalam
biokimia dan kimia organik terutama untuk karbohidrat dan asam amino.
Gliseraldehida ditetapkan sebagai senyawa standar untuk menentukan konfigurasi semua karbohidrat. Proyeksi Fischer terhadap gliseraldehida dengan rantai karbon digambarkan secara vertikal, dengan karbon yang paling teroksidasi (aldehid) berada pada bagian paling atas, dengan gambar struktur sebagai berikut :
Gliseraldehida ditetapkan sebagai senyawa standar untuk menentukan konfigurasi semua karbohidrat. Proyeksi Fischer terhadap gliseraldehida dengan rantai karbon digambarkan secara vertikal, dengan karbon yang paling teroksidasi (aldehid) berada pada bagian paling atas, dengan gambar struktur sebagai berikut :
Gugus OH pada pusat kiral digambarkan
pada sisi sebelah kanan untuk isomer D dan sisi sebelah kiri untuk isomer L.
Ini berarti setiap gula yang memiliki stereokimia yang sama dengan
D-gliseraldehida termasuk gula seri D (misalnya D-glukosa), sedangkan gula yang
memiliki stereokimia yang sama dengan L-gliseraldehida termasuk gula seri L. Di
mana penentuan D atau L berdasarkan pada asimetris pada atom karbon molekul
yang kedua dari belakang, yang merupakan C5 pada gambar sebagai berikut :
Situasi ini analog untuk asam amino,
jika proyeksi Fischer digambarkan (rantai karbon vertikal dengan atom karbon
yang paling teroksidasi berada paling atas), maka semua asam amino “alami” yang
ditemukan dalam protein manusia, diketahui memiliki gugus NH3+ pada posisi
sebelah kiri proyeksi Fischer, yang sama dengan L-gliseraldehida, sehingga
asam-asam amino ini dikenal sebagai asam amino seri L. Hal ini sangat
menguntungkan dan bermanfaat dibidang kesehatan, khususnya bidang Farmasi dalam
hal rancangan obat dengan uji toksisitas selektif, di mana diketahui asam amino
pada mikroorganisme memiliki konfigurasi yang berlawanan yaitu seri D, sebagai
contoh Penisillin yang menghambat enzim transpeptidase dalam sintesis dinding
sel mikroba, hal ini berhubungan dengan dipeptida D-alanin-D-alanin dari
dinding sel mikroba yang mirip dengan struktur penisillin. Sehingga penisilin
tidak toksik terhadap manusia yang memiliki L-alanin dalam protein tubuh.
2. KETENTUAN
CAHN-INGOLD-PRELOG (KONFIGURASI ABSOLUT)
Sistem yang paling sukses untuk menunjukkan konfigurasi senyawa-senyawa umum adalah konvensi Cahn-Ingold-Prelog. System ini menggunakan huruf R atau S untuk setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul obat.
Penentuan setiap gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan. Nomor atom yang lebih berat memiliki prioritas yang lebih utama, sehingga atom hidrogen (H) pada urutan paling akhir. Jika keseluruhan prioritas disekitar kiral pusat telah ditentukan. jika urutan prioritas gugus tersusun menurut arah jarum jam disekitar pusat kiral, karbon kiral menerima konfigurasi R (Rectus) dan jika sebaliknya sebagai konfigurasi S (Sinister). Cara penentuan konfigusai R atau S sebagai berikut (Sardjono R.E.,Modul 2) :
Sistem yang paling sukses untuk menunjukkan konfigurasi senyawa-senyawa umum adalah konvensi Cahn-Ingold-Prelog. System ini menggunakan huruf R atau S untuk setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul obat.
Penentuan setiap gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan. Nomor atom yang lebih berat memiliki prioritas yang lebih utama, sehingga atom hidrogen (H) pada urutan paling akhir. Jika keseluruhan prioritas disekitar kiral pusat telah ditentukan. jika urutan prioritas gugus tersusun menurut arah jarum jam disekitar pusat kiral, karbon kiral menerima konfigurasi R (Rectus) dan jika sebaliknya sebagai konfigurasi S (Sinister). Cara penentuan konfigusai R atau S sebagai berikut (Sardjono R.E.,Modul 2) :
1. Urutkan prioritas keempat atom yang
terikat pada pusat kiral berdasarkan nomor atomnya. Diketahui nomor atom Br =
35, Cl = 17, F = 9, H = 1, maka urutan prioritas keempat atom di atas adalah Br
> Cl > F > H.
2. Gambarkan proyeksi molekul sedemikian
rupa hingga atom dengan prioritas terendah ada di belakang atau putar struktur
(1) dan (2) sehingga atom H ada di belakang.
3. Buat anak panah mulai dari atom/gugus
berprioritas paling tinggi ke prioritas yang lebih rendah.
4. Bila arah anak panah searah jarum
jam, konfigurasinya adalah R. Bila arah anak panah berlawanan dengan arah jarum
jam, konfigurasinya adalah S. Jadi konfigurasi struktur (1) adalah S, sedangkan
konfigurasi struktur (2) adalah R.
PEMISAHAN CAMPURAN RASEMIK
Bahwa bila reaksi antara dua reagen akiral menghasilkan produk kiral, hasilinya selalu campuran rasemik (50:50) enantiomer. Andaikan kita ingin memperoleh setiap enantiomer murni dan bebas dari enantiomer lain. Proses pemisahan campuran rasemik menjadi enantiomernya dinamakan resolusi. Karena enantiomer memiliki sifat akiral yang identic, bagaimana kita memisahkan campuran rasemik ke dalam komponen-komponennya? Jawabnya ialah mengonversinya menjadi diastereomer, pisahkan diastereomer, dan kemudian merekonversi diastereomer yang sekarang telah terpisah menjadi enantiomernya kembali.
Untuk memisahkan dua enantiomer, pertama-tama kita reaksikan dengan reagen kiral. Produknya akan berupa sepasang diastereomer. Diastereomer ini telah kira ketahui berbeda dalam semua jenis sifatnya dan dapat dipisahkan melalu metode biasa. Prinsip ini diilustrasikan dalam persamaan berikut:
Sesudah diastereomer-diastereomer ini dipisahkan, kemudian kita melaksanakan reaksi yang meregenerasi reagen kiral itu dan memisahkan enantiomernya.
Untuk penjelasan tentang pemisahan campuran resemik,mungkin akan lebih dimengerti dan jelas jika disertai dwngan gambar. Disini saya juga akan sesikit menambahkan tentang campuran rasemik.
BalasHapusCampuran rasemik merupakan suatu campuran yang mengandung sepasang enantiomer dalam jumlah yang sama. Sepasang enentiomer itu adalah enantiomer R dan enentiomer S.
Apakah faktor utama yang menyebabkan Nomor atom yang lebih berat memiliki prioritas yang lebih utama ?
BalasHapusmateri yang anda sampaikan sudah bagus. tetapi pada gambarnya harus diperjelaskan lagi, terimakasih.
BalasHapusassalamualaikum.
BalasHapussaya hanya ingin menambahkan sedikit tentang campuran rasemik:
Campuran rasemik artinya suatu campuran yang mengandung sepasang enantiomer dalam jumlah yang sama. Sepasang enentiomer itu adalah enantiomer R dan enentiomer S.Dan Suatu cara untuk memisahkan campuran rasemik atau sekurangnya mengisolasi enantiomer murni adalah mengolah campuran itu dengan suatu mikroorganisme yang hanya akan mencerna salah satu dari enantiomer itu. Misalnya (R)- nikotina murni dapat diperoleh dari (R)(S)- nikotina dengan menginkubasi campuram rasemik itu dengan bakteri Pseudomonas Putida yang mengoksidasi (S)- nikotina tetapi tidak (R)-enantiomer.